Baru tadi sembang-sembang dgn Adi,tanya dia, "Takde bom meletop-meletop ke tahun nie?Tsunami ke?" [teroris syial..hahhahhaha] Tup tup,baru nak pergi mandi,jenguk suratkhabar sekejap~
Sembilan mati dalam letupan di Ukrain [Utusan Malaysia]
Innalillahiwainnailahirajiuun~Sungguh tidak disangka,harapnya panas sampai ke petang,rupa-rupanya ada pula gerimis di tengah hari.Tetapi,ternyata berita tu masih terlalu singkat,makanya kita masih belum mampu melakukan apa-apa konklusi daripada apa yang dikhabarkan.Mungkin letupan itu berasal daripada kecuaian penggunanya.Wallahua'lam
Walaubagaimanapun,jika kalian sempat menjenguk muka hadapan Utusan hari ini,lain pula kisahnya:
Sembilan mati dalam letupan di Ukrain [Utusan Malaysia]
Innalillahiwainnailahirajiuun~Sungguh tidak disangka,harapnya panas sampai ke petang,rupa-rupanya ada pula gerimis di tengah hari.Tetapi,ternyata berita tu masih terlalu singkat,makanya kita masih belum mampu melakukan apa-apa konklusi daripada apa yang dikhabarkan.Mungkin letupan itu berasal daripada kecuaian penggunanya.Wallahua'lam
Walaubagaimanapun,jika kalian sempat menjenguk muka hadapan Utusan hari ini,lain pula kisahnya:
Sembilan kereta terbakar di Kota Damansara [akibat perbuatan khianat]
Nah,ini pastilah bukan cerita yang kita harapkan sebagai sarapan di awal pagi sambil minum-minum kopi,menjamah roti apatah lagi jika salah satu kenderaan yang terlibat adalah kepunyaan bapa sendiri. [rogi keto pokcik sjibik!adooylaa]
Persoalan yang ingin dilontarkan kali ini~di manakah manusiawi yang kita banggakan selama ini? Apakah cuma kerana tercuit sedikit,harus terus hilang kemudi,berlaku seperti zombie demi memuaskan emosi yang sudah tak dapat terkawal lagi?Sungguh,itu semua adalah kerana diri kita yang sudah tidak mengerti makna sabar,tak mampu menahan nafsu yang membara dalam jiwa.Jika berterusan sebegini,sampai bila-bila kita tidak akan dapat mengecapi erti harmoni dalam kehidupan sehari-sehari.
Sabar bukanlah suatu perkataan yang asing dalam kehidupan seharian kita.Ada saja teman-teman kita yang bernama Sabar,tidak terkecuali Sabarudin Tukang Kasut maupun Makcik Sabariah Janda Beranak Satu.Bahkan sering saja kita dengar bahwa kesabaran setengah keimanan. Sabar memiliki kaitan erat dengan keimanan: seperti kepala dengan jasadnya. Tidak ada keimanan yang tidak disertai kesabaran, sebagaimana tidak ada jasad yang tidak memiliki kepala.
Sabar adalah menahan diri dari sifat kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah. Banyak perkara yang kita mampu hindari jika kita terus bersabar. Sabar sangat penting untuk memastikan kita tidak hilang jatidiri, terus mampu memegang kemudi&bersikap positif demi kegemilangan di kemudian hari!
Namun, jikalau kita perhatikan fenomena dakwah yang ada dewasa ini, kelihatannya masalah berpenampilan sabar ini semakin diabaikan. Alasan-alasan membela Islam seringkali dijadikan pembenaran untuk bersikap kasar, berpendirian yang menyakitkan bahkan menyerang pribadi orang lain yang kita anggap menyimpang dari nilai-nilai yang kita pelajari.Agama juga kita jadikan sebagai rujukan untuk menuding-nuding orang dan menghakiminya sendiri dan akibatnya, orang akhirnya hanya akan melihat orang Islam yang banyak belajar tentang Agama hanya akan menyebabkan mereka berkarakter keras dan bertindak semaunya sendiri.
Maka,al-hasilnya orang tak akan melihat bahwa orang yang menuntut agama bakal berperibadi tinggi yang harus diteladani tetapi cuma pemberontak semata-mata yang harus dikeji.Dan pada saat itu,orang tua akan mulai risau pabila tiba-tiba melihat anaknya bertudung bulat dan ikut pergi mengaji.Kenapa?Kerana orang yang banyak menuntut agama, seringkali menjadi tidak "seramah" orang biasa yang agamanya cuma ala kadarnya sahaja.
Makanya,marilah kita bersama buktikan pada semua hanya Islam sajalah satu-satunya pilihan yang kita ada demi mencapai kedamaian & keharmonian dunia.Bahkan,di samping itu orang yang pendidikan agamanya tinggi juga mampu duduk berkopi bersantai bersahaja bersama semua lapisan spesies manusia.
Persoalan yang ingin dilontarkan kali ini~di manakah manusiawi yang kita banggakan selama ini? Apakah cuma kerana tercuit sedikit,harus terus hilang kemudi,berlaku seperti zombie demi memuaskan emosi yang sudah tak dapat terkawal lagi?Sungguh,itu semua adalah kerana diri kita yang sudah tidak mengerti makna sabar,tak mampu menahan nafsu yang membara dalam jiwa.Jika berterusan sebegini,sampai bila-bila kita tidak akan dapat mengecapi erti harmoni dalam kehidupan sehari-sehari.
Sabar bukanlah suatu perkataan yang asing dalam kehidupan seharian kita.Ada saja teman-teman kita yang bernama Sabar,tidak terkecuali Sabarudin Tukang Kasut maupun Makcik Sabariah Janda Beranak Satu.Bahkan sering saja kita dengar bahwa kesabaran setengah keimanan. Sabar memiliki kaitan erat dengan keimanan: seperti kepala dengan jasadnya. Tidak ada keimanan yang tidak disertai kesabaran, sebagaimana tidak ada jasad yang tidak memiliki kepala.
Sabar adalah menahan diri dari sifat kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah. Banyak perkara yang kita mampu hindari jika kita terus bersabar. Sabar sangat penting untuk memastikan kita tidak hilang jatidiri, terus mampu memegang kemudi&bersikap positif demi kegemilangan di kemudian hari!
Namun, jikalau kita perhatikan fenomena dakwah yang ada dewasa ini, kelihatannya masalah berpenampilan sabar ini semakin diabaikan. Alasan-alasan membela Islam seringkali dijadikan pembenaran untuk bersikap kasar, berpendirian yang menyakitkan bahkan menyerang pribadi orang lain yang kita anggap menyimpang dari nilai-nilai yang kita pelajari.Agama juga kita jadikan sebagai rujukan untuk menuding-nuding orang dan menghakiminya sendiri dan akibatnya, orang akhirnya hanya akan melihat orang Islam yang banyak belajar tentang Agama hanya akan menyebabkan mereka berkarakter keras dan bertindak semaunya sendiri.
Maka,al-hasilnya orang tak akan melihat bahwa orang yang menuntut agama bakal berperibadi tinggi yang harus diteladani tetapi cuma pemberontak semata-mata yang harus dikeji.Dan pada saat itu,orang tua akan mulai risau pabila tiba-tiba melihat anaknya bertudung bulat dan ikut pergi mengaji.Kenapa?Kerana orang yang banyak menuntut agama, seringkali menjadi tidak "seramah" orang biasa yang agamanya cuma ala kadarnya sahaja.
Makanya,marilah kita bersama buktikan pada semua hanya Islam sajalah satu-satunya pilihan yang kita ada demi mencapai kedamaian & keharmonian dunia.Bahkan,di samping itu orang yang pendidikan agamanya tinggi juga mampu duduk berkopi bersantai bersahaja bersama semua lapisan spesies manusia.
SRi:Risau hilang sabaw!nnti trus jadi macam org gilaw~
No comments:
Post a Comment