mammamamamamama

"Abang dapat nombor last pun Mama tak kesah, yang penting semua markah lebih 80%. Mama tak minta lebih, itu saja yang Mama harapkan" kemudian dikucupnya pipiku dengan bibirnya yang kemerahan diselangi gelak tawa kecil. Lambaian kuntuman senyum kasih ibu mengakhiri episode pagi itu. Itulah kebiasaannya pada setiap putera puteri acapkali hari penentuan menjelma tiba.

Namun itulah Mama,punya cara sendiri dalam menghibur hati anakandanya yang diserang gundah gulana. Senantiasa ketawa dan berjiwa muda membuatkan semua orang senang dengan tingkah lakunya. Jawapan yang dilontarkannya bagi setiap persoalan yang dikeutarakan juga seringkali diluar kotak pemikiran norma manusia.

Kepada teman yang pernah mendengar perbualan kami, mungkin merasakan agak kurang sopan bagi seorang anak berbicara sedemikian kepada ibunya sendiri. Tetapi itulah hakikatnya, kami sekeluarga tiada kod khusus dalam berbicara. Kemesraan dalam perhubungan tak membatasi dalam soal kata-kata. Tambahan keramahan dan jiwanya yang tak terlalu sensitif membuatkan semuanya tak terlalu dianggap serius baginya.

Selamat Ulang Tahun Mama!! Semoga hidup kita sekeluarga makin ceria dibanjiri warna-warna bahagia. Kami putra putri sangat amat menyayangi lahiriah rohaniahmu. Meskipun punya banyak kelemahan, kami tetap kan menyayangimu seadanya. [mati gua kalau mama baca nie..hahahhaha] Semoga umurmu yang makin menanjak usia menjadikan Mama lebih mengerti arti kehidupan dan tujuan kita diciptakan. Salam sayang daripada anakandamu di perantauan.
SRi:Semoga pertemuan Manohara dan keluarganya dapat menyelesaikan dramaswasta selamani