Pedang

Ada orang kata lidah itu lebih tajam daripada pedang. Tak perlu bom maupun hutang darah dibayar darah, cukup hamburkan saja kata-kata pedas, itu dah cukup tuk menyeksa jiwa dan perasaan sang pendengarnya sehingga serasa mahu mati!

Yupz, itulah kuasa lidah pabila berkata-kata. Rasanya tiada lagi akta yang diperuntukkan untuk mendakwa yang mengunakan lisan sebagai senjata pembunuhan! 'Senyap' dan BERSIH! Cukup diduga si bijak forensik si mati meninggal dunia kerna heart attack atau sakit tua! CASE CLOSE

Ada orang kata SRi adalah gabungan abah dan mama. Abah agak pendiam orangnya, dia cuma akan bising pabila ada yang menarik perhatiannya. Berbeza pula dengan mama yang memang suka bercerita. Mungkin lumrah wanita yang suka berbicara 24 jam, jadi ada saja yang hendak diceritanya.

Sejujurnya SRi lebih suka berdiamkan diri walaupun banyak ketikanya SRi rajin berkata-kata. Bukannya apa, SRi memilih untuk membisu kerna tahu jika SRi berbicara, pasti ada saja yang salahnya. Namun apakan daya, ada saja yang menarik perhatian supaya SRi ikut menyampuk masuk ikut campur perbualan mereka. Makanya ter'ada'lah blog ini sebagai sampingan jika ada yang memaksa jiwa ini tuk berbicara juga walaupun tak semua SRi muntahkan

Berfikir sebelum berkata-kata. Itulah yang dipinta sehari-hari. Semoga dikurniakan kelebihan seperti bangsawan budiman, yang femes emes dengan kata-kata bijaknya itu yang penuh erti makna tersirat. Bicaranya tak sia-sia,tiada nista bahkan menjadi ikutan moto hidup segenap penduduk dunia. Istimewa kan, mereka?

Oleh itu,maafkanlah ya jika terkadang itu SRi lebih suka mengasingkan diri menyumbat earphone ke telinga, sambil mata membaca apa di tangan kerna yang biasa keluar dari mulut ini biasanya cuma kan menyakitkan jiwa kalian dan menambahkan kekusutan permasalahan daripada memudahkannya. I'm Sorry..

SRi:Terlajak perahu boleh diundur, terlajak kata habis rosak santan sebelanga~