19 jam--dipendekkan daripada rancangan awal 22 jam kerna risaukan abu vulkanik-itulah jumlah jam Obama di Indonesia. Selepas tiga hari di India-kini Obama di Korea Selatan bagi memenuhi jemputan KTT G20. Selepas itu beliau akan berangkat ke Jepun bagi menghadiri persidangan APEC.
Kehadirannya kurang daripada 24 jam ini ditafsirkan oleh pakar politik--hanya sebagai balasan kunjungan Presiden Indonesia kelmarin hari dan memenuhi janjinya yang telah dua kali dimungkirinya sebelum ini. Kisah peribadi di Indonesia dan demi menaikkan namanya kembali di dunia Muslim setelah gagal di Cairo turut menjadi alasan utama tambah mereka. Perang yang lama dilancarkan AS di negara Muslim --Afghanistan dan Irak-- telah telah membuat dia kehilangan dukungan di kalangan umat Muslim, dan tiada kemajuan dalam perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina menambah dampak negatif buatnya.
Namun dari sisi ekonomi--amat diragui meskipun beberapa memorendum persafahaman-Comprehensive Partnership-ditandatangani yang telah diperbincangkan terdahulu bersama Hillary Clinton, Menteri Perdagangan Gary Locke, serta Menteri Pertahanan Robert M Gates sebelumnya. Daripada senarai negara-negara Asia yang dikunjunginya dalam tempoh lawatan 10 hari ini -- Indonesia merupakah kepentingan perdagangan bagi Amerika yang terkecil.
Obama dilihat sebagai sosok yang amat pandai mengambil hati rakyat Indonesia terutamanya melalui setiap ucapan khutbahnya. Terdahulu--selepas tiba di Bandara (Bandara Udara-Airport) Jakarta petang Selasa, Obama dan delegasi lainnya diiring langsung ke Istana Negara-diberi sambutan kenegaraan. Di kesempatan yang singkat ini-Obama dan SBY melakukan perbincangan tertutup bagi mendiskusi beberapa hal yang tersangkut dalam memorendum "Kemitraan Menyeluruh" yang telah disepakati setahun lalu. *jangan tanya aku kenapa sekarang baru nak sign n kalau dah sepakat-kenapa ada yang nak dibincangkan lagi--serius aku tak tahu!*
Setelah itu kedua-dua kepala negara dipersilakan membuat press conference. Tidak berlalu panjang--hanya beberapa soalan sahaja yang diajukan-tetapi yang salutnya-wartawan Indonesia tidak bertanyakannya dalam Bahasa Inggeris-tetapi langsung sahaja dalam Bahasa Indonesia memandangkan Obama pernah menghabiskan 4 tahun zaman kecilnya di Menteng, Jakarta. Dan syukur Obama tenang menjawab soalannya dengan mudah. Berbeza dengan SBY yang terpaksa meminta bantuan penterjemahnya apabila diajukan oleh wartawan asing.
Selesai konferensi pers--Obama di bawa untuk istirahat di Hotel Shangri-La sebelum menjamah jamuan kenegaraan di sebelah malamnya. Menu dalam jamuan kenegaraan itu di antaranya makanan yang pernah menjadi kesukaan Presiden Obama saat tinggal di Indonesia. Makanan itu di antaranya bakso dan nasi goreng Sunda Kelapa, Menteng, yang pernah menjadi langganannya, juga pisang bakar dan es kopyor. Karena di tengah kedukaan bencana, jamuan kenegaraan tidak diisi dengan tari-tarian. Musik tradisional Bali diperdengarkan saat Presiden Obama dan Presiden Yudhoyono memasuki ruang jamuan. Turut kelihatan pada malam itu adalah Presiden Indonesia Kelima--Megawati Sukarnoputri
Pada hari Rabu--Obama menjengah Masjid Istiqlal, Jakarta. Beliau menekankan kepentingan kebebasan beragama dan kesatuan dalam kepelbagaian. Jam 9.30 WIB Obama memberikan kuliah singkat dihadapan tamu yang hadir di Universitas Indonesia. Ucapannya yang turut diselangi bahasa Indonesia menerima tepukan gemuruh hadirin yang setia menanti daripada subuh lagi. Antara pernyataan yang mencuri perhatian-- "Indonesia adalah bagian dari diri saya." Meskipun cuma 30 minit--kuliah singkat ini amat memberi makna terutama kepada jiwa patriotisme bangsa Indonesia.
Obama dan rombongan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma sekitar pukul 10.30 WIB setelah memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Mobil Presiden Obama "Cadillac One" langsung menuju pesawat yang berada di landasan. Tampak melepas keberangkatan Obama, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Duta Besar RI untuk AS Dino Patti Djalal. Pesawat "Air Force One" lepas landas menuju Seoul sekitar pukul 11.00 WIB. Jadwal keberangkatan tersebut lebih awal dua jam lebih dari rencana semula karena Presiden Obama mempersingkat kunjungannya di Indonesia.
Kesimpulannya, kunjungan Presiden Barack Obama ke Indonesia dinilai positif bagi masa depan hubungan dua negara di masa yang akan datang. Namun Indonesia tidak boleh terus menerus mengandalkan Negeri Uncle Sam itu. Bahkan Indonesia menerima tanggungjawab yang sangat besar bagi memenuhi harapan dan membuktikan pandangan yang telah dicanangkan oleh Obama kepada dunia kelmarin.
No comments:
Post a Comment